Sabtu, 20 November 2010

yayaya

Hidup ini memang tak mudah, begitu banyak halangan dan ujian. Tapi itu bukan alasan logis untuk kita mengeluh dan putus harapan. Justru seharusnya itu menjadi motivasi untuk menaklukan hidup ini.

Begitupun saat satu pintu harapan kita tertutup, tidak berarti semua pintu ikut tertutup juga. Tapi boleh jadi itu yang membuat kita lebih fokus pada pintu lain yang berada di pelupuk mata, atau bahkan bisa membuka pintu-pintu lain yang lebih menjanjikan.

Jika kita analogikan, itu seperti fenomena yang terjadi dalam sebuah bejana berisi air yang memiliki banyak lubang. Kita semua tahu, menurut Pascal tekanan di semua lubang bejana itu sama. Artinya potensi untuk memancarkan air dengan debit yang besar itu sama pada setiap lubang.

Kemudian pertanyaannya, apa yang terjadi jika salah satu lubang itu kita tutup?
Apakah lubang yang lain ikut tertahan alirannya?
Yang jelas jawabannya TIDAK, karena justru aliran air di lubang lain akan lebih lebih besar dengan ditutupnya satu lubang. Atau bahkan karena begitu kuatnya tekanan, pada dinding bejana itu akan terbentuk lubang baru.

Oleh karena itu sahabat, jangan pernah menyerah dan putus asa saat harapan kita ada yang tak terwujud. Karena, inilah hidup...
Kita takkan pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian...
" Tidak semua yang kita harapkan dan perjuangkan membuahkan hasil sesuai harapan... dan Tidak pula semua hasil yang indah, sempat kita harapkan dan perjuangkan sebelumnya..."
Itulah adilnya Maha Pengatur Hidup...

Sahabat, jadilah air dalam bejana itu 'yang tak pernah menyerah saat harapannya tertutup, tapi justru ia akan lebih fokus menekan lebih kuat pada lubang lain ataupun membuat lubang baru yang lebih besar'...
read more...

apapunlah

ternyata, hadiah itu tak selalu datang dengan cara yang indah dan menyenangkan... namun, dapat juga datang dengan jalan yang menyakitkan, bahkan sangat menyakitkan hingga ku tak menyadari bahwa ia tengah menyapaku, menghampiriku dan menyalamiku dengan tulusnya. hanya saja tak peduli dengan cara apa ia datang, selalu ada kesan yang menyertainya.
ternyata, tak semua yang aku pikirkan, rencanakan, dambakan, impikan dan bahkan yang menjadi obsesi sekalipun mesti terjadi... tidak juga, semua yang terjadi itu sempat aku pikirkan sebelumnya, banyak hal yang tak sempat terpikir untuk ku raih malah datang dan mengalir begitu saja.
ternyata, tak semua hal yang aku perjuangkan dan bahkan sampai dengan mengorbankan hal lain dapat ku raih dengan sempurna... tidak juga semua yang telah ku raih itu merupakan buah kerja keras dan pengorbanan ku, banyak hal yang ku raih tanpa perjuangan sedikitpun...
lalu, apa artinya ini? apa kuasa ku untuk mengatur hidupku sendiri? apa artinya rencana? apa artinya sebuah mimpi? apa artinya perjuangan? apa artinya pengorbanan?
aku pun tak mengerti, hingga akhirnya ku sadari "adanya suatu kekuatan maha dahsyat di luar kontrol sistem alami yang memiliki tendensi bertindak sebagai stabilisator atas entropi yang terjadi dalam sistem internal diriku"... ternyata, itulah kekuatan "Allahu Al Malik" yang maha mengatur, itulah kekuatan qudrat "Allahu Al Muqtadir" yang maha menentukan takdir, itulah kekuatan "Allahu Al Ilmu" yang maha mengetahui apa yang terbaik bagiku... seperti dalam kalamNya, 'Boleh jadi apa yang kamu benci itu amat baik bagimu dan boleh jadi apa yang kamu sukai itu amat buruk bagimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sedang engkau tidak mengetahui.' (QS Al-Baqarah 273)
begitu pun hari ini 16 november 2009, yang telah sejak lama ku rencanakan sebagai hari yang paling membahagiakan, hari yang penuh senyuman, hari yang membanggakan orang-orang yang aku sayangi, hari yang bisa mengangkat nama ku kembali seperti dulu, hari yang mampu melunasi janji besarku pada mereka, hari yang.... tapi nyatanya bukan semua itu yang terjadi,yang ada hanya tangisan sakit hati seorang pembual besar, seorang pecundang, seorang pengkhianat yang berusaha melemparkan kesalahannya pada orang lain, seorang yang depresi karena sebuah angka "satu" yang sama sekali tak dihargainya, seorang radikalis yang tak bisa memfilter emosi, tapi itu aku, aku, aku, ak, diriku, sesosok ruh dalam jasad Achmad Shiddiq Nur Akbar Arij Ul'Arsy. maka pantaskah aku memaki diriku sendiri, memaki takdir yang telah digariskanNya? TIDAK.
TIDAK, karena ku telah sadar... "sakit itu hadiah yang sangat berharga", karena dengan sakit yang sangat itu,.. aku bisa menyadari hadirnya orang-orang yang banar-benar mengasihiku dengan tulus bukan orang-orang yang hanya bersembunyi di balik nama besarku... kini aku sadar, aku sangat berutung karena memiliki ayah, ibu, keluarga yang memahami ku sepenuhnya, ada sahabat yang begitu peduli, ada guru yang memperhatikanku dan yang terpenting ada Allah yang tak pernah membiarkan ku sendiri, karena Dia selalu ada di artery karotisku hingga jantungku berhenti berkontraksi. semua itu lebih penting dari piala svarovsky sekalipun.
terima kasih ya Allah atas semua yang telah Kau anugerahkan, aku akan berhenti bertanya kenapa atas apa yang Kau berikan padaku..
terima kasih ma, pa, ipa 9, pa uus, t ndy atas semuanya.... read more...